Reksadana Pasar Uang – Investasi memiliki beragam instrumen yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalian, mulai dari emas, saham, reksadana dan masih ada beberapa lainnya. Nah pada pembahasan kali ini myjourney.id akan membahas mengenai Reksadana Pasar Uang.
Membahas mengenai reksadana pasar uang, mungkin kalian harus lebih dulu paham mengenai apa itu investasi terlebih dahulu. Investasi merupakan penanaman modal dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar di kemudian hari.
[toc]
Banyak masyarakat yang memilih investasi reksadana pasar uang. Hampir semua instrumen investasi memang memberikan keuntungan, akan tetapi jangan mengesampingkan resiko yang bisa didapat sewaktu-waktu. Seperti contohnya dengan INVESTASI SAHAM yang kemungkinan mengalami istilah Capital Loss atau kerugian karena nilai saham yang turun.
Mengenai INVESTASI REKSADANA, sebelumnya kita sudah sempat membahas bagaiaman cara melakukan investasi reksadana yang baik dan benar. Nah saat ini kami akan lebih mengupas lebih detail mengenai apa itu Reksadana Pasar Uang, mulai dari pengertian, keuntungan, resiko dan ragam istilah yang umum di reksadana pasar uang.

Daripada penasaran mengenai apa itu reksadana pasar uang, di bawah ini dapat langsung kalian simak informasi lengkapnya.
Apa Itu Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang adalah reksadana yang diwajibkan untuk mengalokasikan 100% dana kelolaannya di instrumen pasar uang. Nah yang dimaksud dengan instrumen pasar uang adalah produk-produk keuangan dengan likuiditas tinggi dan dapat dicairkan di bawah kurun waktu satu tahun.
Keunggulan Reksadana Pasar
Rekasadana ini juga memiliki resiko yang cukup rendah. Selain itu juga memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan DEPOSITO. Keunggulan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
- Fleksibilitas pencairan dana tanpa harus terkena penalti.
- Nilai investasi awal juga sangat rendah dimulai dari Rp 100.000.
- Imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito.
- Fleksibiltas jangka waktu investasi.
Resiko Reksadana Pasar
- Tidak semua dana akan ditempatkan dalam deposito, karena ada beberapa yang ditempatkan di Surat Berharga Komersial serta obligasi yang memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. Artinya, tetap ada risiko default atau gagal bayar meskipun hal tersebut sangatlah minim.
- Imbah hasil berfluktuasi tergantung dari perubahan dari tingkat suku bunga.
- Dalam kondisi force majeure, ada kemungkinan Manajer investasi tidak dapat menyediakan uang tunai yang cukup jika sebagian besar pemilik unit Reksadana secara bersamaan melakukan pencairan.
Manfaat

Adapun untuk manfaatnya, di bawah ini dapat kalian simak beberapa manfaat yang dapat kalian peroleh jika berinvestasi di reksa dana pasar uang.
1. Tempat Aman untuk Menyimpan Uang
Seperti sudah kami jelaskan diatas bahwa instrumen ini dianggap memiliki resiko yang paling kecil dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya. Hal ini terjadi karena alokasi dana yang ditempatkan beresiko rendah, yakni seperti surat berharga jangka pendel atau deposito.
2. Tingkat Likuiditas Tinggi
Selanjutnya adalah memiliki Likuiditas tinggi. Kalian dapat dengan mudah untuk melakukan pencairan dana sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya apapun.
3. Resiko Relatif Rendah
Resiko gagal bayar relatif rendah, karena Manajer investasi hanya membeli surat utang yang memiliki jatuh tempo di bawah 1 tahun dengan kualitas kredit yang tinggi.
Istilah Umum di Reksadana Pasar Uang

Untuk lebih mengetahui mengenai reksadana yang satu ini, ada beberapa istilah yang umum di dalam reksadana ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Manajer Investasi (MI)
Di reksadana yang satu ini, uang yang diinvestasikan akan dikelola oleh Manajer Investasi atau MI. MI diberikan izin usaha oleh OJK untuk bertugas dan berhak mengubah uang dari para investor menjadi deposito, Sertifikat Bank Indonesia atau Obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
2. Portofolio Efek
Saham, obligasi, reksadana dan tanda bukti utang adalah contoh dari surat-surat berharga. Nah surat berharga yang dikumpulkan ini disebut dengan Portofolio Efek.
3. Subscription Fee
Biaya untuk pembelian atau menyimpan dana di reksadana dikenal dengan subscription fee. Di reksadana ini kalian tidak akan dikenakan subscription fee untuk membelinya.
4. Redemption Fee
Dan yang terakhir adalah Redemption Fee. Istilah ini merupakan lawan kata dari Subscription Fee. Jika kalian akan menjual atau mencairkan dana, kalian akan dikenakan sejumlah biaya yang disebut redemption fee. Nah perlu diingat, bahwa kalian tidak akan dikenai biaya apapun jika berinvestasi di instrumen yang satu ini.
Nah itulah beberapa informasi lengkap yang dapat kalian simak diatas. Mungkin hanya ini saja yang dapat myjourney.id sampaikan, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai ragam instrumen investasi.